Tak cuma makanan yang bisa menyumbangkan angka tinggi pada timbangan berat tubuh Anda, tetapi juga minuman. Minuman apa yang bisa mempengaruhi bobot tubuh Anda, dan apa yang tidak?
Yang merusak diet:
Minuman berenergi
Minuman berenergi dan untuk olahraga adalah bom kalori, seperti soda. Minuman berenergi memang memiliki nutrisi tambahan, tapi Anda pun masih bisa mendapatkan vitamin dan mineral yang sama dalam makanan berkalori rendah. Orang-orang yang serius untuk mengurangi berat badan seharusnya tetap mempertahankan hidrasi tubuhnya dengan air ketimbang minuman khusus olahraga.
Soda
Setiap kali Anda menenggak sebotol soda, Anda mengonsumsi ratusan kalori kosong. Menurut Center for Science in the Public Interest, Amerika Serikat, minuman ringan berkarbonasi adalah sumber kalori terbesar dalam menu makanan masyarakat Amerika. Untuk sebagian orang, berpindah ke minuman soda rendah kalori (diet soda) adalah cara lain, namun tak terbukti apakah perpindahan tersebut bisa mengurangi berat tubuh. Bagi beberapa orang, diet soda bisa meningkatkan keinginan untuk tetap mengkonsumsi makanan manis.
Yang membantu diet:
Air putih
Mengganti minuman ringan berkarbonasi dengan air putih akan memangkas ratusan kalori per hari, dan keuntungannya tidak sebatas itu saja. Meminum 2 gelas air putih sebelum makan besar bisa membuat perut merasa kenyang lebih cepat, sehingga tak perlu makan sebanyak biasanya. Sebagai tambahannya, riset terbaru menunjukkan bahwa meminum banyak air bisa berpengaruh positif bagi metabolisme Anda.
Kopi hitam
Ketika Anda butuh dorongan kafein, kopi adalah pilihan yang lebih baik ketimbang soda atau minuman berenergi lainnya. Kopi hitam adalah minuman yang bebas kalori dan kaya akan antioksidan. Studi lain mengatakan, bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah cukup (sekitar 3-4 cangkir per hari) bisa membantu mood dan konsentrasi, sekaligus menurunkan risiko diabetes tipe 2, serta beberapa tipe kanker.
Teh hijau
Teh hijau adalah pilihan terbaik ketika Anda mencari untuk sedikit kafein. Tak hanya bebas kalori, beberapa peneliti bahkan mengatakan bahwa ekstrak teh hijau bisa menstimulasi pengurangan berat tubuh melalui aksi phytochemical-nya. Ini merupakan zat yang ada di tumbuhan yang bisa membantu tubuh membakar kalori dan meluruhkan lemak secara sementara. Keuntungan ini hanya berlangsung beberapa jam, jadi akan sangat membantu jika Anda bisa meminum teh hijau dua kali per hari.
Jus sayuran
Jus sayuran memiliki nutrisi yang sama dengan jus buah, tapi dengan jumlah kalori yang hanya setengahnya. Jus sayuran dengan bulir-bulirnya kaya akan serat, serta mampu menahan rasa lapar.
Yang harus diperhatikan:
Jus buah
Jus buah memiliki kalori yang sama dengan soda, namun jus buah memiliki lebih banyak isi, tak hanya nutrien. Hal ini menimbulkan dilema. Anda butuh vitamin dan antioksidan tanpa tambahan gula. Untuk amannya, disarankan untuk mengonsumsi jus yang terbuat dari 100 persen buah. Hindari yang sudah ditambahkan pemanis. Lihat label untuk persentase jus asli. Anda juga bisa mengurangi kalori dengan mencampur jus dan air.
Smoothies
Senang memesan smoothie di restoran? Coba buat sendiri, campurkan pisang, strawberry, dan blueberry untuk membuat smoothie. Campuran tersebut terdiri atas vitamin dan mineral yang cukup kuat untuk membantu tubuh melawan penyakit. Smoothie buatan sendiri cukup baik untuk tubuh karena Anda bisa mengontrol isinya –susu rendah lemak dan buah segar adalah yang Anda butuhkan. Smoothie yang Anda pesan dari restoran sudah mengandung es krim, madu, atau pemanis lainnya untuk membuat kalori yang terkandung di dalamnya kian tinggi.
Susu rendah lemak
Mengonsumsi makanan yang kaya kalsium baik untuk tubuh, namun kalsium tidak akan membantu Anda mengurangi berat tubuh, seperti yang ditemukan oleh para peneliti. Beberapa studi sebelumnya mengatakan, bahwa kalsium justru bisa menunda tubuh untuk membakar lemak, namun hanya sedikit bukti yang mendukung klaim ini. Kekurangan kalsium dalam tubuh justru bisa memicu kenaikan produksi sel lemak. Untuk mendapatkan manfaat kalsium tanpa mengonsumsi lemak ekstra, pilihlah susu rendah lemak, yoghurt, dan keju.
(SUMBER: Kompas.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar