Jumat, 20 Agustus 2010

HASIL SENSUS PENDUDUK NIAS TANONIHA 2010

Hasil Sensus Penduduk 2010 :
Jumlah Penduduk Sumut 12.985.075 Jiwa
Kab.Nias 132.329 jiwa (1,02%)
Kab.Nias Selatan 289.876 jiwa (2,33%)
Kodya Gunungsitoli 125.566 jiwa (0,97%)
Kab.Nias Utara 127.530 jiwa (0,98%)
Kab.Nias Barat 81.461 jiwa (0,63%)

Medan (SIB)
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut mengumumkan hasil sensus penduduk 2010 yang dilaksanakan sejak Mei lalu di Sumut mencapai 12.985.075 jiwa dan jumlah perempuan lebih banyak 6.506.024 jiwa sedang laki-laki hanya 6.479.051 jiwa.

Demikian Kepala BPS Sumut Alimuddin Sidabalok saat menemui Gubsu guna melaporkan hasil sensus penduduk di daerah ini, Senin (16/8) di Kantor Gubsu. Data itu menunjukkan bahwa penduduk Sumut lebih banyak berjenis kelamin perempuan. “Dari data itu, ‘sex ratio’ di Sumut 99,59,”katanya.

Namun, kata Alimuddin, jumlah itu belum menjadi patokan secara keseluruhan karena ada beberapa daerah di Sumut yang penduduknya lebih banyak berjenis kelamin laki-laki. Ia mencontohkan Kabupaten Labusel yang memiliki sex ratio mencapai 103,88 dan Kabupaten Labura dengan sex ratio 102,10.

Sedangkan daerah yang paling banyak penduduknya berjenis kelamin perempuan adalah Kabupaten Nias Barat. “Sex rationya 91,77,” kata Alimuddin.

Berdasarkan kewilayahan, Kota Medan daerah yang paling padat penduduknya dengan jumlah 2.109.330 jiwa (16,24 persen), sedangkan paling sedikit adalah Pakpak Bharat dengan 40.481 jiwa (0,31 persen).

Rinciannya, Kabupaten Nias 132.329 jiwa (1,02 persen), Madina 403.894 jiwa (3,11 persen), Tapsel 264.108 jiwa (2,03 persen), Tapteng 310.962 jiwa (2,39 persen), Taput

278.897 jiwa (2,15 persen), Tobasa 172.933 jiwa (1,33 persen), Labuhan Batu 414.417 jiwa (3,19 persen) dan Asahan 667.563 jiwa (5,14 persen).

Kemudian, Kabupaten Simalungun 818.104 jiwa (6,30 persen), Dairi 269.848 jiwa (2,08 persen), Karo 350.479 jiwa (2,70 persen), Deli Serdang 1.789.243 jiwa (13,78 persen), Langkat 966.133 jiwa (7,44 persen), Nisel 289.876 jiwa (2,33 persen), Humbahas 171.687 jiwa (1,32 persen) dan Pakpak Bharat 40.481 jiwa (0,31 persen).

Setelah itu, Kabupaten Samosir 119.650 jiwa (0,92 persen), Sergai 592.922 jiwa (4,57 persen), Batubara 374.535 jiwa (2,88 persen), Padang Lawas Utara 223.049 jiwa (1,72 persen), Padang Lawas 223.480 jiwa (1,72 persen), Labusel 277.549 jiwa (2,14 persen), Labura 331.660 (2,55 persen), Nias Utara 127.530 jiwa (0,98 persen) dan Nias Barat 81.461 jiwa (0,63 persen).

Sedangkan tingkat kota adalah Kota Sibolga 84.444 jiwa (0,65 persen), Tanjung Balai 154.426 jiwa (1,19 persen), Tebing Tinggi 145.180 jiwa (1,12 persen), Medan 2.109.339 jiwa (16,24 persen), Binjai 246.010 jiwa (1,89 persen), Padang Sidempuan 191.554 jiwa (1,48 persen),

Gunung Sitoli 125.566 (0,97 persen) serta jumlah tambahan lain sebanyak 881 jiwa (0,01 persen). (M3/x)

Kamis, 12 Agustus 2010

Mengenal dan Menghindari Penyakit Jantung Koroner



Penyakit Jantung Koroner merupakan penyakit jantung yang paling sering dan bisa dibilang paling banyak memakan korban diantara penyakit-penyakit jantung yang lain. Walaupun mengerikan, sebenarnya penyakit jantung koroner ini bisa dicegah dengan pola hidup yang benar. Untuk itu ada baiknya kita mengenal lebih dekat apa itu penyakit jantung koroner, faktor risikonya, dan bagaimana memninimalkan risiko penyakit jantung koroner ini terjadi pada anda



Apa Itu Penyakit Jantung koroner?

Penyakit jantung koroner adalah penyakit sumbatan pembuluh darah koroner yang mensuplai aliran oksigen dan nutrisi ke jantung. Apabila ada sumbatan di pembuluh koroner ini, jantung tidak akan mendapat oksigenasi dan nutrisi yang cukup akibatnya, tubuh akan mudah lelah, sesak napas, kadang merasakan nyeri dada, pada keadaan tertentu, Penyakit Jantung Koroner ini bahkan dapat menyebabkan angina pectoris yang dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani dengan tepat.

Penyebab

Penyebab timbulnya penyakit jantung adalah plak yang menempel pada pembuluh darah arteri coronaria, Penumpukan plak ini akan menyebabkan diameter pembuluh darah menyempit. Penumpukan plak ini terjadi lebih berat pada :

- Orang-orang perokok,

- Hipertensi,
- Kelebihan berat badan
- Jarang berolahraga dan beraktivitas fisik
- Penderita Hiperkolesterolemia dan dislipidemi
- Peminum alkohol
- Penderita diabetes

Tanda dan Gejala Penyakit Jantung Koroner

Gejala Penyakit jantung koroner ini seringkali tidak khas, namun gejala yang paling sering muncul adalah

- Sesak napas
- Mudah merasa lelah
- Dada terasa berat
- Merasakan nyeri dada yang hilang timbul

Penanganan Penyakit Jantung Koroner

Penyakit Jantung Koroner ditangani berdasarkan tingkat keparahan sumbatannya, pada orang-orang dengan sumbatan di atas 70% diperlukan tindakan intervensi, baik itu pemasangan ring maupun operasi bypass arteri coronaria.


Pencegahan Penyakit Jantung Koroner

Bersyukurlah, walaupun Penyakit Jantung Koroner ini membutuhkan tindakan yang invasive untuk penanganannya, namun ternyata pencegahan Penyakit jantung Koroner ini bisa dibilang cukup mudah bila anda disiplin dalam melakukannya, Pencegahan yang dilakukan ada 2, yaitu non farmakologis dan farmakologis

1. Pencegahan Non Farmakologis
Pencegahan non farmakologis meliputi :

- Pengendalian berat badan
- Pengontrolan pola makan
- Olahhraga aktif
- Berhenti merokok dan minum minuman keras
- Mengurangi stress

2. Pencegahan farmakologis
Pencegahan ini bersifat individual pada penderita dengan faktor risiko

- Penderita Hipertensi harus dijaga agar tekanan darahnya tetap stabil, baik dengan obat Ace inhibitor, Beta blocker, Calcium Channle blocker maupun diuretic

- Penderita hiperlipidemi

- Aspirin juga terbukti mampu menurunkan risiko penyakit jantung koroner ini pada pasien dengan indikasi

Penyakit jantung koroner ini dapat dicegah, cegahlah selagi anda masih muda

Semoga bermanfaat,

Terima kasih
Posted by: Leehongkyun in General Hospital

Hilisataro tempo doeloe

Hilisataro tempo doeloe