Sabtu, 05 Februari 2022

ULRICH ZWINGLY


Zwingli dilahirkan pada tanggal 1 Januari 1484 di Wildhaus, Toggenburg, Swiss. Ayahnya adalah seorang pemuka dalam desa itu dan ibunya adalah saudara perempuan dari seorang imam. Ia memiliki tujuh saudara laki-laki dan dua orang saudara perempuan. Zwingli dididik dalam agama Katolik Roma oleh orangtuanya yang takut akan Allah. Sejak kecil Zwingli sudah memperlihatkan kesukaannya akan ilmu pengetahuan.

Pada umur 10 tahun ia dikirim ke Basel untuk belajar pada sebuah sekolah Latin, di mana ia belajar bahasa Latin, Musik dan Dialektika. Pada tahun 1498 ia memasuki Kolese Bern yang diasuh oleh seorang sarjana klasik terkenal di Swiss, yaitu Heinrich Wolflin. Sejak tahun 1500–1502 ia belajar pada Universitas Wina, yang menjadi pusat studi klasik pada masa itu. Di sini ia belajar filsafat Skolastik, astronomi, Fisika. Tujuannya yang utama adalah menjadi seorang humanisme.

Pada tahun 1502 ia kembali ke Basel dan mengajar bahasa Latin pada sekolah St. Martin dan sementara itu ia terus melanjutkan studinya, sehingga tahun 1506 ia meraih gelar MA. Kemudian ia dikenal dengan panggilan Master Ulrich. Kemudian ia ditahbiskan menjadi imam oleh Uskup Konstans serta menjadi imam di Glarus. Ia harus mengeluarkan uang seratus keping emas untuk memperoleh tempat itu. Ia bekerja di Glarus selama 10 tahun dan sementara itu ia belajar bahasa Yunani tanpa guru, sehingga Perjanjian Baru diselidiki dalam bahasa aslinya.

Pada waktu di Glarus, Zwingli berhubungan dengan Erasmus, seorang tokoh humanis Belanda yang pada waktu itu berdiam di Basel. Tahun 1515 ia mengunjungi Erasmus yang disebutnya sebagai seorang filosof dan theolog .

Zwingli mempunyai perhatian yang besar terhadap masalah-masalah umum. Tiga kali ia menjadi chaplain (imam khusus) tentara dalam peperangan besar antara Perancis dengan Paus Julius II dan Leo X. Swiss adalah gudang tentara sewaan bagi Paus. Dari pengalaman-pengalamannya di medan perang Zwingli melihat bangsanya menjual jiwanya untuk kepentingan negara asing. Kemudian Zwingli menjadi seorang tokoh yang terkemuka di Swiss yang menentang sistim tentara sewaan ini.

Pada tahun 1516 Zwingli meninggalkan Glarus dan pindah ke Einsiedeln. Ia mulai mendalami tulisan-tulisan Bapa-bapa Gereja, seperti Origenes, Ambrosius, Chrysostomus, Augustinus, dan lain-lain. Ia mulai menyerang kesewenang-wenangan Paus, penjualan surat Indulgensia, dan keburukan-keburukan lainnya dalam gereja. Ia mengajak umatnya untuk hanya menyembah Kristus dan bukan Maria, dan orang kudus lainnya. Banyak sejarawan yang mencatat bahwa reformasi Swiss telah dimulai tahun 1516, sebelum Luther di Jerman memulai gerakan reformasinya.

Kemudian Zwingli dipanggil menjadi imam di Zurich pada tahun 1518. la mulai berkhotbah menurut urutan kitab-kitab dalam Perjanjian Baru. Tujuannya adalah mengajarkan Kristus dari sumbernya dan menyatakan Kristus yang sejati dalam hati umat.

Di Zurich ia berhubungan dengan seorang biarawan Fransiscan yang menjual Surat Indulgensia, yang bernama: Bernhardin Samson. Zwingli memperingatkan umatnya untuk tidak membeli surat tersebut. Selama dua tahun pertama di Zurich ia bekerja tanpa mengalami tantangan. Magister Zurich pada mulanya mengambil sikap netral dan memerintahkan para imamnya di kota dan desa mengajarkan Kitab Suci. Pada tahun 1522 Zwingli mengkhotbahkan tentang larangan makan daging pada masa puasa tidak ada dasarnya dalam Kitab Suci. Ini membawa reaksi Uskup Constanz yang mengirim satu delegasi ke Zurich agar Zwingli menaati peraturan-peraturan puasa. Zwingli mempertahankan pendapatnya dengan menunjuk kepada I Korintus 8:8; 10:25; Kolose 2:16; 1 Timotius 4:1 dan Roma 14:1-3 dan 15:1, 2. Uskup Constanz menasihatkan pemerintah untuk melindungi Gereja Kudus dan mencegah tersebarnya ajaran-ajaran sesat. Sekarang kedudukan Zwingli menjadi sulit.

Bulan Juli 1522 Zwingli bersama 10 imam lainnya mengirim petisi kepada uskup agar supaya diberi kebebasan untuk mengajarkan Injil. Petisi ini tidak digubris, karena menurut uskup soal itu adalah hak Paus atau konsili. Beberapa imam menyatakan perlawanannya secara terbuka, yaitu dengan menikah. Zwingli sendiri menikah sejak tahun 1522 dan diumumkan kepada umum tahun 1524. Ia menikah dengan Anna Reinhart, seorang janda dari Hans von Knonau, ibu dari tiga orang anak. Musuh-musuhnya menuduh Zwingli menikah karena kekayaan janda itu.

Zwingli meminta kepada Dewan Kota agar diadakan perdebatan agama yang didasarkan pada Kitab Suci. Zwingli menerbitkan 67 artikel. Dalil-dalilnya menekankan bahwa hanya Kristus Juruselamat dan pengantara; menolak primasi kepausan; menolak misa; menolak pemujaan orang-orang kudus; puasa; selibat, api penyucian, dan sebagainya. Dalil-dalil itu antara lain: Siapa yang percaya akan Injil akan diselamatkan (artikel 15); Hanya Allah sendiri yang mengampuni dosa melalui Yesus Kristus (art 50); Kitab Suci tidak mengetahui sesuatu tentang api penyucian sesudah hidup (art 57); Kristus adalah satu-satunya pengantara antara Allah dan kita (art 19).

Perdebatan diadakan di Zurich, 1523. Zwingli mempertahankan dalildalilnya dan Dewan Kota menyatakan simpatik kepada ajaran-ajarannya. Zwingli diperintahkan untuk mengkhotbahkan Injil Kudus.

Segera sesudah itu terjadilah pembaharuan-pembaharuan. Banyak imam yang kawin; misa dan pemujaan kepada patung-patung dihapuskan; dan bahkan salib-salib dihancurkan. Ibadah dilaksanakan dalam bahasa setempat dan bukan dalam bahasa Latin.

Zwingli memang radikal terhadap penyembahan berhala, namun tidak suka kepada tindakan yang tidak teratur, sehingga ia meminta diadakan perdebatan untuk menetapkan soal patung-patung dan misa. Dalam perdebatan pada tahun 1524, maka diputuskan agar misa dan patung-patung dihapuskan. Perjamuan reformatoris dirayakan pada April 1525 untuk pertama kalinya. Bagi Zwingli perjamuan adalah suatu perjamuan peringatan akan kematian dan kebangkitan Kristus. Perjamuan Kudus dirayakan empat kali setahun. Di Zurich dibuka sebuah sekolah theologia yang bernama Carolinum, tahun 1525. Dengan demikian tahun 1525 reformasi sudah selesai di Zurich. Dalam ke-67 artikelnya nampaklah pandangan-pandangan theologianya. Ia berpendapat bahwa Alkitab cukup untuk mengajarkan tentang keselamatan sehingga tidak perlu ditambah dengan tradisi . Kristus adalah satu-satu..ya Juruselamat dan Pengantara antara manusia dan Allah, sehingga pengantaraan orang-orang kudus tidak perlu. Kristus adalah kepala gereja yang kelihatan dan yang tidak kelihatan. Ia juga menekankan bahwa Firman Allah yang terdapat dalam kitab Suci, terutama Perjanjian Baru, adalah satu-satunya petunjuk untuk iman dan praktek kekristenan.

Zwingli percaya bahwa anak-anak yang meninggal masih bayi akan diselamatkan sekalipun belum dibaptis, serta orang-orang kafir yang mengasihi kebenaran dalam kehidupan ini akan memperoleh keselamatan. Reformasi berkembang dari Zurich ke kota-kota lainnya. Perkembangan yang berpucuk

ini menimbulkan ketegangan kepada peperangan antara kotakota Katolik dengan kota-kota reformatoris pada tahun 1529. Golongan reformatoris dipimpin oleh Zwingli. Peperangan berakhir dengan kekalahan pihak reformatoris pada tahun 1531. Zwingli mati dalam pertempuran di Kappel.

Sumber : 

* Tokoh-Tokoh dalam Sejarah Gereja

   ( Dr. F.D. Wellem, M.Th.)

* Wikipedia

Ket gambar: 

*Portrait of Ulrich Zwingli (1484-1531)

*Gereja Grossmünster di Zürich

Di salin dan di sadur oleh Raymond Pilander

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hilisataro tempo doeloe

Hilisataro tempo doeloe