Anda tahu, dunia telah kehilangan bahasa Ubykh di Turki dan tahun lalu bahasa Eyak yang dipakai di Alaska juga juga punah, setelah wanita yang bisa menggunakannya Marie Smith Jones meninggal dunia. Seperti dikutip AFP, Jumat (20/2/2009), dari 6.900 bahasa di dunia, 2.500 diantaranya berada dalam bahaya kepunahan. Hal ini seperti tercantum dalam data badan dunia PBB Unesco.
Jumlah ini semakin meningkat, dari data 2001 lalu di mana tercatat ada 900 bahasa yang terancam hilang.
Dan berdasarkan data terbaru, saat ini ada 199 bahasa di dunia yang dikuasai kurang dari selusin orang, antara lain bahasa Karaim yang hanya digunakan oleh 6 orang di Ukraina, dan bahasa Wichita hanya digunakan 10 orang di negara bagian AS, Oklahoma.
Nah, mungkin ini yang cukup mengkhawatirkan, bahasa Lengilu hanya digunakan oleh 4 orang aja di Indonesia.
Harapan sedikit ada untuk 178 bahasa yang lain, mereka digunakan oleh 10 sampai 150 orang.
Memang hampir 200 bahasa, mengalami kepunahan setelah 3 generasi, misalnya saja bahasa Ubykh yang punah pada 1992 ketika orang yang menguasainya Tefvic Esenc meninggal, lalu bahasa Aasax di Tanzania pada 1976.
Berdasarkan catatan, India berada di peringkat atas jumlah total bahasa yang terancam punah di negeri itu ada 196 bahasa yang masuk daftar, diikuti Amerika Serikat 192, dan Indonesia di peringkat ketiga dengan 147.
Bagaimana dengan Bahasa Nononiha? apakah akan bisa punah? kenyataan sekarang banyak orangtua di kampung2 sudah lebih senang mengajari anaknya dg bahasa Indonesia. ini bagus apalagi kalu ditambah dengan bahasa Inggeris dan Mandarin wah pasti Nias ke depan akan jauh lebih maju. Harapan kita bahasa nononiha tetap bisa lestari. Yaahowu!
Sumber: Yahoo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar