Photo diambil Tgl 7 Juli 2021 pada saat berkunjung ke Nias dan berkesempatan menanam bambu Lewuö hao dikebun KM5 samping rumah. |
1. Pertumbuhan Cepat: Bambu adalah tanaman dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Telah tercatat tumbuh 47,6 inci dalam 24 jam. Beberapa spesies bahkan dapat tumbuh lebih dari satu meter per hari dalam kondisi optimal. Rebung baru mencapai ketinggian penuh dalam waktu kurang dari setahun.
2. Pelepasan Oksigen: Hutan bambu melepaskan oksigen 35% lebih banyak dibandingkan pohon lain di luar sana.
3. Penyerapan Karbon Dioksida: Bambu menyerap karbon dioksida dengan laju 17 ton per hektar setiap tahunnya. Hal ini dapat bertindak sebagai penyerap karbon yang berharga mengingat seberapa cepat tanaman tersebut tumbuh.
4. Tidak Perlu Pupuk: Bambu tidak membutuhkan pupuk untuk tumbuh. Ia dapat melakukan mulsa sendiri dengan menggugurkan daunnya dan menggunakan nutrisi untuk tumbuh.
5. Tahan Kekeringan: Bambu merupakan tanaman yang toleran terhadap kekeringan. Mereka bisa tumbuh di gurun.
6. Penggantian Kayu: Bambu dapat dipanen dalam waktu 3-5 tahun dibandingkan dengan kebanyakan pohon kayu lunak yang memerlukan waktu 20-30 tahun.
7. Bahan Bangunan: Bambu sangat kuat dan kokoh. Telah digunakan sebagai penopang beton serta perancah, jembatan, dan rumah.
8. Stabilitas Tanah: Bambu memiliki jaringan akar dan rimpang bawah tanah yang luas yang mencegah erosi tanah.
9. Pendingin Udara Alami: Bambu mendinginkan udara di sekitarnya hingga 8 derajat di musim panas.
10. Sifat invasif: Beberapa spesies bambu, terutama bambu ‘berlari’, dapat bersifat invasif karena sistem akarnya yang luas, sehingga dapat menyebar dengan cepat. Namun, tidak semua spesies bersifat invasif, dan dengan pengelolaan yang tepat, dampak lingkungan dapat diminimalkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar