Jenis Treatment Batu Permata
Penjelasan awal mengenai treatment pada batu permata baru
dijabarkan oleh Pliny the Elder, seorang Filsuf Romawi yang hidup pada tahun 23
- 79 masehi. Beliau menjelaskan bagaimana minyak, dan pewarnaan dapat digunakan
untuk meningkatkan penampilan batu permata.
Berikut ini beberapa jenis treatment yang biasa dilakukan
pada batu permata:
TREATMENT: NONE
Artinya batu permata yang dihasilkan ini dalam bentuk
natural. Belum ada perlakukan apa-apa terhadap batu permata tersebut, mulai
dari pengolahan dari bahan baku menjadi bentuk cincin batu permata. Batu tanpa
treatment ini adalah jenis yang paling mahal harganya.
TREATMENT: HEATED
Batu permata natural, tapi mengalami proses treatment
heated (pemanasan) untuk meningkatkan nilai batu permata tersebut. Beberapa
jenis perlakuan treatment HEATED pada batu permata antara lain: TE, C1, GF1,
GC1, FA, DIF, CX, IMP, DYE, IRR.
TREATMENT: LAB CREATED
Batu tersebut direkayasa di laboratorium dengan komposisi
mineral yang sama seperti batu permata alami. Biasanya hasil lab created selalu
bebas inclusion, tidak seperti batu alami yang selalu ada inclusi-nya. Dan
batuan ini TIDAK NATURAL
TREATMENT: HYDROTERMAL
Batuan tersebut direkayasa di laboratorium dengan metode
hydrotermal. Teknologi ini lebih canggih lagi karena memiliki komposisi yang
sama dan sifat fisik (inclusi). Dan batuan ini TIDAK NATURAL
TREATMENT: COLOR ENHANCED
Sebenarnya batu ini natural, tetapi batu mengalami
perlakuan khusus untuk mempertinggi value. Penambahan warna dengan cara
irradiasi, oil, dll, tetapi tanpa melalui tahap GLASS
TREATMENT: DOUBLET
Sebenarnya batu tersebut natural, tetapi batu tersebut
mengalami perlakuan khusus untuk pengiritan bahan. Pengiritan tersebut dengan
cara penggabungan (tempel) 2 bahan materi yang berbeda menjadi satu kesatuan
TREATMENT: TRIPLET
Hampir sama dengan treatment doublet, di treatment
triplet ini batu permata yang digabungkan ada 3 lapis. Biasanya jenis treatment
ini digunakan pada Batu Opal karena Batu Opal kadang ada yang diasah dengan
amat tipis, sehingga supaya lebih tahan lama maka dibuat triplet atau tempelan
3 bagian, yaitu Batu Quartz Putih pada bagian atasnya, Opal pada bagian tengahnya
dan Batu Black Onyx pada bagian bawahnya
TREATMENT: COATING
Sebenarnya batu tersebut natural, tetapi batuan mengalami
perlakuan khusus untuk mempertinggi value. Penambahan / mempertinggi /
mempergelap warna dengan cara pelapisan permukaan dengan pewarna khusus.
Treatment dengan cara ini bersifat tidak permanen
TREATMENT: SYNTHETIC
Batuan tersebut dibuat di laboratorium, tetapi komposisi
dan sifat fisik tidak sama dengan batu yang ditiru. Synthetic dan imitation
menjadi dualisme yang rancu
Kode treatment yang biasa ditemukan pada memo /
sertifikat batu permata antara lain:
TE: indikasi adanya pemanasan tetapi tanpa efek residu
TE1 - TE5: indikasi adanya pemanasan dengan jumlah residu
beragam pada retakan batu, mulai dari minor hingga signifikan
C1 - C5: indikasi adanya pemanasan dengan jumlah residu
beragam pada lubang batu, mulai dari minor hingga signifikan
GF1 - GF3: indikasi adanya pengisian retakan batuan
dengan glass / silica untuk meningkatkan kejernihan dan ketahanan dengan
proporsi mulai dari minor hingga signifikan
GC1 - GC3: indikasi adanya pengisian lubang batuan dengan
glass / silica untuk meningkatkan kejernihan dan ketahanan dengan proporsi mulai dari minor hingga
signifikan
F1 - F3: indikasi adanya pengisian retakan batuan dengan
oil / resin (pada emerald) untuk meningkatkan kejernihan dan ketahanan batuan
dengan proporsi mulai dari minor hingga signifikan
FA: diperlukan analisa lanjutan untuk mengetahui ada
tidaknya indikasi penambahan berylium atau unsur kimia lain dari luar yang
mempengaruhi warna batuan
DIF: indikasi adanya pewarnaan / penambahan fenomena
dengan metode difusi ke dalam lapisan atas batuan
CX: keaslian / kealamian warna tidak teridenfikasi dan /
atau analisa lebih lanjut
IMP: indikasi adanya pelapisan tanpa warna untuk
memperbaiki permukaan batuan
SMOKE IMPREGNATION: indikasi adanya penambahan
kekontrasan efek warna pada batuan opal dengan mempergelap warna dasar batuan
SUGAR AND SMOKE: pewarnaan untuk menggelapkan warna latar
pada opal menggunakan pembakaran sukrosa menjadi karbon
DYE: indikasi adanya penambahan warna batuan dengan zat
pewarna
BE: indikasi adanya perbaikan warna dengan berylium
difusion
IRR: batuan umumnya mengalami expos iiradiasi untuk memperbaiki
warna
IMP / SCO / CO: indikasi adanya pelapisan pada permukaan
batuan untuk memperkuat luster (IMP) atau membuat efek (SCO / CO), atau dengan
sebutan lain COATING
TYPE A: tidak ada indikasi penambahan treatment, biasa
disebut NTE pada batu jadeite jade
TYPE B: bleached atau impregnation. Adanya indikasi
meratakan warna dan meningkatkan transparansi dengan perendaman batu ke dalam
cairan asam pada batu jadeite jade
TYPE C: adanya indikasi penambahan warna dengan metode
DYE pada batu jadeite jade
TYPE B + C: lihat tipe B dan C pada batu jadeite jade
Treatment Pada Batu Permata
pengertian kode treatment batu permata
Berikut ini pengertian dari berbagai jenis-jenis
treatment pada batu permata:
B: Bleaching. Adanya indikasi meratakan warna dan
meningkatkan transparansi
D: Dyeing atau Infusing. Proses treatment dengan cara
memasukkan warna, untuk meningkatkan warna agar lebih tua atau lebih merata
F: Filling. Proses pengisian pada rongga atau yang retak
pada batu dengan bahan cairan tertentu seperti kaca, borax, plastik ataupun
bahan lain
H: Heating. Sebenarnya batu masih natural. Tetapi batu
tersebut mengalami peningkatan value dengan pemanasan, untuk meningkatkan
warna, atau fenomena pada batu, seperti cat eye atau ster
I: Impregnation. Proses dengan cara mengisi bahan tanpa
warna, untuk mengisi pori-pori pada batu agar penampilan batu dan daya tahan
meningkat
O: Oiling atau Infusion. Proses pengisian retakan pada
batu menggunakan minyak tanpa warna, resin atau getah, bahan sejenis lilin,
yang bertujuan meningkatkan penampilan batu
R: Iridiation. Proses treatment dengan menggunakan sinar
gamma / neuron, atau penembakan elektron dengan bertujuan untuk memperbaiki
warna pada batu
U: Diffusion. Proses pengisian atau pelapisan yang
dilakukan pada bagian bawah permukaan batu serta memanaskan hingga suhu tinggi
hingga mencapai warna atau efek ster pada batu
W: Waxing atau Oiling. Proses pengisian pori-pori batu
dengan menggunakan bahan sejenis balsam atau sejenis minyak dengan tujuan
meningkatkan penampilan batu, seperti batu giok dan firus
Contoh Kode Treatment Pada Memo Atau Sertifikat Batu
Permata
kode treatment batu permata
Berikut ini contoh kode-kode treatment yang sering keluar
atau ditampilan pada memo atau sertifikat gems lab:
NTD: No Treatment Detected (tidak ada treatment pada batu
yang terdeteksi)
H: Heat only with very small amount of risidue (panas
hanya dengan jumlah residu yang sangat sedikit)
H-a: Heated with minor risidue (dipanaskan dengan residu
sedikit)
H-b: Heated with moderate risidue (dipanaskan dengan
residu moderate)
H-c: Heated with severe risidue (dipanaskan dengan residu
parah)
H-be: Heated with berylium content (dipanaskan dengan
konten berylium)
HP: Heating and Pressure (pemanasan dan tekanan)
R: Iridiated (iridiasi)
U: Diffusion (penyinaran)
F: Filled with foreign material (diisi dengan bahan
asing)
GF: Glass and Filled (terisi kaca)
D: Dyed (dicelup ke cairan kimia)
MCD: Minor Color Enhancement (ada proses peningkatan
warna)
B: Bleached (ada bahan penutup pori yang transparan)
I: Impregnation (ada proses pengembangan)
O: Oiled (ada campuran minyak)
L: Lasering (pemanasan laser)
W: Waxing (terdeteksi lilin)
S: Smoked (proses pengasapan)
C: Coated (mempergelap warna dengan cara pelapisan
permukaan dengan pewarna)
DBLT: Doublet (dua bahan materi yang berbeda dipadukan
menjadi satu)
TPLT: Triplet (tiga bahan yang berbeda dipadukan menjadi
satu)
Demikian beberapa jenis TREATMENT pada batu permata yang
sering dilakukan. Dengan perkembangan teknologi sekarang ini, hampir dapat
dipastikan jenis treatment pada batu permata akan terus berkembang. Dibutuhkan
keahlian khusus untuk dapat melihat jenis treatment pada batuan.
MENGENAL BATU MULIA
Batu mulia / permata adalah sebuah mineral, batu yang
dibentuk dari hasil proses geologi yang unsurnya terdiri atas satu atau
beberapa komponen kimia yang mempunyai harga jual tinggi, dan diminati oleh
para kolektor. Batu permata harus dipoles sebelum dijadikan perhiasan. Di dunia
ini tidak semua tempat mengandung batu permata. Di Indonesia hanya beberapa
tempat yang mengandung batu permata antara lain di provinsi Banten dengan
Kalimayanya, di Lampung dengan batu jenis-jenis anggur yang menawan dan jenis
cempaka,di Pulau Kalimantan dengan Kecubungnya (amethys) dan Intan (berlian).
Batu permata mempunyai nama dari mulai huruf a sampai huruf z yang
diklasifikasikan menurut kekerasannya yang dikenal dengan Skala Mohs dari 1
sampai 10. Permata yang paling diminati di dunia adalah yang berkristal yang
selain jenis batu mulia seperti Berlian, Zamrud, Ruby dan Safir, batu-batu akik
jenis anggur seperti Biru Langit, bungur atau kecubung yang berasal dari
Tanjung Bintang, Lampung saat ini banyak di buru oleh para kolektor karena
kualitas kristalnya.
NAMA BATU MULIA DIANTARANYA:
BERLIAN / DIAMOND
SAPPHIRE
RUBY
EMERALD / ZAMRUD
AMETHYST / KECUBUNG
TOPAZ
OPAL / KALIMAYA
AQUAMARINE
TOURMALINE
ZIRCON
CHRYSOBERYL
CUT & SHAPE / JENIS POTONGAN & BENTUK
CUT
Ada 2 jenis potongan dalam batu mulia yaitu :
1. Cabochon : adalah batu atau obyek lain yang memiliki
permukaan bawah yang rata .
Bentuknya ada yang bulat, lonjong, tetes air, kotak
ataupun yang tak beraturan.
2. Faceted : adalah batu / mineral yang sudah dibentuk
berdasarkan potongan simetris sehingga membentuk pantulan sinar yang indah jika
dilihat dari atas.
CLARITY / KEJERNIHAN BATU :
Internally flawless (IF) : inclusion tidak terlihat
meskipun dengan 10x zoom
Very-very slight (VVS) : inclusion sangat halus sangat
sulit terlihat
Very slight (VSI) : inclusion kecil agak sulit terlihat
Slight inclusion (SI) : inclusion agak mudah terlihat
Imperfect (I) : inclusion sangat mudah terlihat dan
kadang terlihat secara kasat mata, mempengaruhi kecemerlangan dan penembusan
cahaya (transparency)
CARATS / SATUAN BERAT BATU :
Berat batu mulia dihitung dalam satuan berat "Carats
(cts)"
dimana 1 carat = 0.20 gram
COLOR / WARNA
Batu Berlian yang banyak diburu adalah yang Colorless
alias bening tanpa warna
SAPPHIRE COLOR
Batu Sapphire yang banyak diburu orang diantaranya warna
"Royal Blue, Kashmir Blue, Cornflower Blue dan Padparadscha (orangy pink
color)
RUBY COLOR
Batu Ruby yang banyak diburu orang adalah warna
"Pigeon Blood"
TOPAZ COLOR
Batu Topas yang banyak diburu orang diantaranya warna
"London Blue dan Swiss Blue"
PHENOMENA
Fenomena pada batu permata disebabkan oleh pengaruh sinar
pada batu permata, yang tentu saja ada kaitan nya dengan susunan atom kimia,
kristal dan serat alami pada batu permata tersebut
1. Asterism (Star) : disebabkan oleh pemantulan sinar
pada serat serat halus yang berbentuk seperti jarum yang disebut rutiles pada
batu permata sehingga saat sinar memantul menampakan garis garis bersilang.
2. Chatoyancy (Cat's eye) : disebabkan olehpemantulan
sinar pada serat serat halus yang berbentuk pipa pipa sangat halus dan sejajar.
3. Adularsence : adalah pemantulan sinar yang berpindah
pindah disebabkan oleh ketidakrataan struktur batu sehingga sinar menyebar.
4. Adventuresence : adalah pemantulan sinar pada serpihan
serpihan halus didalam batu, yang mengakibatkan pemantulan sinar tidak merata
seperti titik titik pasir.
5. Labradorescence : pancaran sinar yang terlihat dari
sudut pandang tertentu yang disebabkan oleh terganggunya jalan sinar saat
memasuki struktur batu yang berlapis.
6. Play of color : penampilan warna warni yang bergerak
pada batu opal yang disebabkan oleh butiran butiran microskopis silica yang
menebarkan warna pelangi.
7. Orient : pemunculan warna pelangi pada permukaan
mutiara yang disebabkan oleh lewatnya sinar melalui lapisan lapisan nacre.
8. Iridescence : permainan warna warni yang berunah
karena jalur cahaya yang terganggu.
9. Color change : perubahan warna pada batu yang terjadi
pada sumber cahaya berwarna putih diganti sumber cahaya berwarna merah seperti
lampu pijar.
TRANSPARENCY / TINGKAT TRANSPARAN
1. Transparent : Sinar menembus 100%
2. Translucent : Sinar menembus 75%
3. Semi Translucent : Sinar menembus 50%
4. Opaque : Sinar tidak tembus
TREATMENT
Natural Untreatment
adalah batu yg berasal langsung dari alam, jadi batu ini
langsung diolah / dibentuk / diasah dari bongkahan.
Natural Treatment
adalah batu natural yang dipercantik (mungkin bisa
dikatakan seperti operasi plastik bagi wanita).
Beberapa Jenis Treatment antara lain:
- Heat Treatment(Pemanasan),
- Irradiation(Radiasi),
- Diffusion(Pewarnaan),
- Berylilium Heat Treatment(Pemanasan menggunakan kimiawi
beryllium),
- Coating(Pelapisan Permukaan),
- Glass Filling(Pengisian krack/serat batu dengan
kaca/resin),
- Dyed(Pencelupan minyak).
BATU MULIA / PERMATA SINTETIS / IMITASI
SINTETIS
Batu Sintetis adalah duplikat dari batu natural karena
memiliki komposisi kimia yang persis sama, kekerasannya juga sama persis,
Perbedaannya dengan Batu Natural adalah pembuatnya. Batu Natural dibuat oleh
alam dengan waktu yang sangat lama sedangkan Batu Sintetic dibuat oleh manusia
di laboratorium.
Laboratorium yang terkenal membuat batuan sintetis adalah
CHATAM di Amerika.
Contoh nama-nama batu sintetis :
1. Natural Sapphire >> King Sapphire
2. Natural Ruby >> Merah Siam, American Star
3. Natural Emerald >> Green Emerald
4. Natural Diamond >> Cubic Zirconia, Moissanite
IMITASI
Kalau batu Imitasi
berbeda sama sekali dengan yang Asli, batu ini hanya tiruan saja. misalnya
meniru warnanya. Kadang-kadang juga terbuat dari plastik atau kaca.