Batavus Legendanya Sepeda Kumbang
Foto koleksi : Nederland Infomuseum, pada foto tampak stand
pameran sepeda Batavus terbaru di Amsterdam, Belanda 1925)
Januari 1925 di Amsterdam, Belanda sedang diadakan pameran peluncuran
sepeda Batavus terbaru. Masyarakat Belanda pun sangat antusias
menyambut peluncuran sepeda Batavus itu. Demikian pula halnya Van
Moellen, seorang onthelis asal Amsterdam. Moe, biasa ia disapa ketika
itu masih muda sangat bersemangat melihat pameran stan sepeda Batavus
tersebut. Ketika melihat jejeran sepeda Batavus keluaran teranyar
terpampang di stand pameran, Moel pun berdecak kagum. Dalam hati ia
berkata “Waah elegan dan gagah benar sepeda Batavus ini, pasti kelak
sepeda ini akan menjadi salah satu legenda sepeda Belanda”. Setelah
tanya tentang kelebihan sepeda Batavus pada penjaga stand, akhirnya Moel
pun membeli satu unit sepeda Batavus tipe heren ukuran 24 inch. “Semoga
sepeda Batavus ini mampu saya gunakan secara maksimal dan tak mudah
rusak”, kata Moe.
Kini Moell telah berusia senja sekitar 84 tahun, namun sepeda
Batavus yang ia beli di tahun 1925 itu tetap tampil kokoh menawan.
Menurut Moel meskipun di bawah bayang-bayang nama besar Gazelle, sepeda
Batavus banyak digemari oleh masyarakat Belanda maupun masyarakat dunia
lainnya. Pasalnya, produsen sepeda ini sangat memperhatikan pembuatan
konstruksi dan kinerja sepeda sehingga nyaman saat digunakan. Tak hanya
itu, desainnya yang tampil sederhana namun nampak elegan dan tampil
lebih bergaya alias modis. “Bahan framenya pun terkenal kuat dan tahan
lama serta mudah perawatannya, harganya pun lebih murah ketimbang sepeda
merek Gazelle. Hal ini tentunya menjadi pertimbangan orang untuk
membelinya”, jelas Moe.
Menurut catatan sejarah, pabrik Batavus didirikan oleh Andries
Gaastra yang berlokasi di di Friesland Heerenveen, Belanda 1909. Awalnya
Gaastra memulai usahanya sebagai pedagang jam tangan dan mesin jahit
untuk perang dan sepatu. Setelah melihat perkembangan industry sepeda di
Belanda maju pesat , ia mencoba menjual sepeda Batavus. Semangat
usahanya yang begitu tinggi, Gaastra dan istrinya yang bernama Dientje,
membentuk sebuah perusahaan swasta di pusat kota Heerenveen. Mulanya
mereka mulai berdagang barang Impor seperti sepeda dari Jerman. Setelah
bisnisnya berkembang, ia pun mulai merakit sepeda sendiri. Taka da
catatan di mana dan tahun berapa sepeda pertama bermerk Batavus dan
bernama Batafus pertama dirakit. Di tahun 1909, nama merek Batafus pun
terdaftar secara hukum di Belanda.
Dalam perjalanannya nama merk Batafus ini mulai beken dan dikenal
pada tahun 1911. Namun, di bawah merk dagang ini, Gaastra masih menjual
mesin jahit dan bagian-bagian sepeda (misalnya lampu karbid). Di tahun
1916 usaha perdagangan dan perakitan sepeda berjalan dengan baik ,
alhasil, Gaastra pun dianggkat sebagai pemimpin oleh perusahaan. Agar
usaha sepeda menjadi lebih besar, Gaastra memutuskan untuk lebih fokus
pada produksi sepeda di tahun 1917. Awalnya mulai merakit dan membeli
sepeda berbahan nikel dari Phoenix di Heerenveen, yang sudah ada sejak
1895. Di tahun 1924 barulah sepeda merk Batavus digunakan. Singkat
cerita Batavus telah sudah seratus tahun lebih bertahan dalam kondisi
yang baik dan menjadi salah satu merek terkemuka di Belanda serta
menjadi bagian dari produsen sepeda terkemuka di Eropa bahkan Dunia.
Di Indonesia, sepeda onthel Batavus tua terbilang banyak
penggemarnya. Tampilan sepeda onthel Batavus yang klasik itu sangat
digemari pecinta sepeda tua di Indonesia. Apalagi Batavus selalu membuat
desain yang sama hampir selama satu abad. “Namun kini pecinta sepeda
tua di Belanda tak menyukai sepeda Batavus . Soalnya, sepeda Batavus ini
tak memiliki ciri khas desain sepeda Belanda pada umumnya. Tak hanya
itu, sepeda Batavus tua tampilannya nampak kusam dan lusuh,” ungkap
Moel.
Namun hal itu tak berlaku di Indonesia, beberapa kawasan terutama Jawa
Tengah dan Jogjakarta sepeda onthel Batavus lebih digemari ketimbang
onthel Humber maupun Raleigh sekalipun. Hal ini tergantung kondisi
sosial masyarakat dan geografis daerahnya. Bahkan sepeda onthel Batavus
tak kalah mahal dengan sepeda Raleigh dengan kondisi sama-sama orisinil.
Sebenarnya banyak tipe sepeda Batavus tua yang diproduksi. Salah
satunya sepeda Batavus opsi rem tromol. Sepeda Batavus opsi rem tromol
ini konstruksi kedua tuas remnya menempel pada stang dihubungkan oleh
plat persegi berbentuk U yang terhubung dengan tromol lubang tiga enam.
Sementara blok tromol depan menempel di sisi kanan roda. Selain itu,
kayuhan sepeda ini terbilang sangat ringan karena ada kesesuaian antara
jumlah gigi gir depan dan belakang. Apalagi dilengkapi dengan stang
otomatis yang menghubungkan rem depan dengan rem belakang tentunya
membuat aman saat dikendarai. Penampilan sepeda onthel Batavus yang
simpel dari sepeda-sepeda tua lainnya bukan karena tidak adanya konsep.
Namun sebaliknya, justru banyak pelajaran yang harus digali dari konsep
yang mendasari desain sepeda tua, seperti sepeda Batavus ini.
Kata orang sih sepeda onthel Batavus punya cerita legenda, yaitu
warnanya yang hitam kelam bila catnya menipis akan memunculkan warna
meni merah kecoklatan mirip sayap kumbang. Istilah sepeda kumbang
mungkin berawal dari kemiripan warna merah kecoklatan ini, sehingga ada
orang yang menyebut sepeda onthel dengan istilah sepeda kumbang.
Sepeda Batavus paling cocok untuk daerah yang relatif datar. Konon
menurut pengguna sepeda batavus di Belanda, untuk perjalanan jarak jauh,
soal kenyamanan dan ketangguhan sepeda Batavus tak ada yang bisa
menandinginya walau itu sepeda sekelas Gazelle. Katanya sih, mengendari
sepeda Batavus seperti menggunakan mobil sedan Volvo. Soal nyamannya si
Batavus ini berkat rancangan desain keseluruhan yang memang sudah
diperhitungkan. Salah satunya adalah posisi kemiringan frame yang
bertujuan untuk meredam goncangan. Hebatnya lagi, si pengguna tak perlu
berkeringat meskipun Batavusnya dikayuh sampai jarak jauh. Tak percaya!
Silahkan buktikan sendiri. (Oldbike in History. Diolah dari beragam
sumber. Foto koleksi : Nederland Infomuseum, pada foto tampak stand
pameran sepeda Batavus terbaru di Amsterdam, Belanda 1925)
Sumber : FB Oldbike in History
Tidak ada komentar:
Posting Komentar